Jakarta
Dede Khodijah binti Omo (36) meninggal saat mengadu
nasib di Arab Saudi sebagai tenaga kerja wanita (TKW). Setelah 9 bulan
terkatung-katung di Negeri Petro Dollar, akhirnya jenazah Dede
dipulangkan ke Tanah Air.
"Jenazahnya sudah terkatung-katung selama 9 bulan. Kami dan keluarga masih belum tahu penyebab kematiannya. Katanya sakit dan sempat koma, tapi tidak jelas sakitnya apa," kata Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, kepada detikcom, Senin (2/4/2012).
Rencananya, jenazah Dede akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, pukul 14.00 WIB. Migrant Care akan mendampingi keluarga Dede untuk menjemput jenazah di Bandara.
"Kami akan mendampingi keluarga untuk jemput. Kami juga akan dampingi keluarga untuk menuntut proses lanjutan mengenai pengusutan mengapa Dede meninggal dunia. Satu nyawa itu satu tanggung jawab," imbuh Anis.
Hingga saat ini pihak keluarga Dede juga belum mendapat hasil visum. Bahkan mereka juga tidak tahu apakah sudah dilakukan visum atas Dede.
"Kalau mau masih bisa divisum. Kami sedang diskusi dengan keluarga apakah mau divisum di sini," sambung Anis.
Kasus seperti yang dialami Dede, imbuhnya, sudah beberapa kali terjadi. Menurut Anis, selemah-lemahnya UU TKI ada pasal tentang kematian yang menyebut setiap TKI yang meninggal di luar negeri 3x24 jam harus jelas informasinya.
"Tidak seharusnya berlarut hingga berbulan-bulan seperti ini. KBRI di Saudi harus diminta pertanggungjawabannya agar tak ada lagi tradisi buruk dalam pemulangan jenazah. Kalau sudah lama begini, selalu saja alasannya administrasi," tutur Anis.
Ditambahkan dia, Dede berangkat ke Arab Saudi pada 24 April 2011. Berdasar tes kesehatan sebelum berangkat, Dede dalam keadaan sehat. Perempuan asal Garut ini meninggal dunia di Jeddah, Arab Saudi pada Juli 2011 lalu.
"Menurut keterangan keluarga juga tidak ada sejarah sakit parah. Keluarga ingin tahu apakah ada kekerasan pada Dede sehingga dia sakit dan meninggal," ucap Anis.
"Jenazahnya sudah terkatung-katung selama 9 bulan. Kami dan keluarga masih belum tahu penyebab kematiannya. Katanya sakit dan sempat koma, tapi tidak jelas sakitnya apa," kata Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, kepada detikcom, Senin (2/4/2012).
Rencananya, jenazah Dede akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, pukul 14.00 WIB. Migrant Care akan mendampingi keluarga Dede untuk menjemput jenazah di Bandara.
"Kami akan mendampingi keluarga untuk jemput. Kami juga akan dampingi keluarga untuk menuntut proses lanjutan mengenai pengusutan mengapa Dede meninggal dunia. Satu nyawa itu satu tanggung jawab," imbuh Anis.
Hingga saat ini pihak keluarga Dede juga belum mendapat hasil visum. Bahkan mereka juga tidak tahu apakah sudah dilakukan visum atas Dede.
"Kalau mau masih bisa divisum. Kami sedang diskusi dengan keluarga apakah mau divisum di sini," sambung Anis.
Kasus seperti yang dialami Dede, imbuhnya, sudah beberapa kali terjadi. Menurut Anis, selemah-lemahnya UU TKI ada pasal tentang kematian yang menyebut setiap TKI yang meninggal di luar negeri 3x24 jam harus jelas informasinya.
"Tidak seharusnya berlarut hingga berbulan-bulan seperti ini. KBRI di Saudi harus diminta pertanggungjawabannya agar tak ada lagi tradisi buruk dalam pemulangan jenazah. Kalau sudah lama begini, selalu saja alasannya administrasi," tutur Anis.
Ditambahkan dia, Dede berangkat ke Arab Saudi pada 24 April 2011. Berdasar tes kesehatan sebelum berangkat, Dede dalam keadaan sehat. Perempuan asal Garut ini meninggal dunia di Jeddah, Arab Saudi pada Juli 2011 lalu.
"Menurut keterangan keluarga juga tidak ada sejarah sakit parah. Keluarga ingin tahu apakah ada kekerasan pada Dede sehingga dia sakit dan meninggal," ucap Anis.
Dikutip Oleh : The Fied Group
Sumber : http://news.detik.com
Sumber : http://news.detik.com