Senin, 01 Agustus 2011

SISTEM BAKAR HABIS SEBELUM PENANAMAN KAYU MERUSAK BUNGA TANAH

Penanaman Kayu Albasia yang semakin menggiurkan

Dengan semakin terbatasnya pasokan kayu seberang dari Sumatra dan Kalimantan, harga kayu lokal seperti Albasia semakin meroket dan membuat petani terobsesi untuk menanamnya. Hal ini semakin dianggap masuk akal karena selama ini tanah di daerah tangkapan air seperti Subang Selatan umumnya hanya ditanami rumpun bambu. Walaupun permintaan akan bambu untuk pagar dan tonggak kacang-kacangan cukup tinggi, akan tetapi nilai jualnya sangat rendah. Harga satu batang bambu di kebun tidak lebih dari seribu rupiah, jadi bila satu rumpun bisa dipanen 20 pohon, maka maksimal pendapatan petani hanya 20 ribu rupiah untuk selama waktu tunggu selama empat tahun. Berbeda dengan menanam albasia, satu pohon dihargai diatas seratus ribu rupiah untuk usia yang relatif sama empat tahun.

Kesulitan lain untuk menanam bambu, yaitu penjualan batang hanya terbatas untuk bahan pendukung dan bukan hasil rekayasa yang diperoduksi masyarakat sekitar lokasi penanaman. Harga jual dinding bambu apalagi yang sudah dikreasi jauh lebih mahal dibandingkan dengan menjual batang bambu. Demikian pula gazebo dari bambu dijual berpuluh kali lipat dibadingkan dengan menjual langsung batang bambunya. Kesulitan utama yaitu langkanya keahlian untuk memperoduksi bambu menjadi kreasi seni, seperti kursi dan sejumlah kerajinan lainnya.

Sayangnya ambisi untuk menanam Albasia, sering tidak mengidahkan lingkungan dengan menghilangkan seluruh bambu yang ada dan membakar sisa tanaman yang ada. Memang lebih mudah membakar semak belukar dibanding dengan cara pengolahan lainnya seperti dengan membenamkan atau membuat guludan dari rumput dan daun bambu. Sepintas lahan terlihat kurang beraturan karena banyaknya ranting yang tersisa dan cepatnya tumbuh gulma baru yang semula permukaan tanahnya tertutup rumpun bambu.

Petani langsung membakar kebun yang telah ditebang bambu dan pohon lainnya, dan untuk alasan mengejar musim tanam segera menanami lahan yang baru dibuka ini dengan tanaman albasia. Penanaman dengan cara ini bila hujan cukup dapat membantu pertumbuhan kayu, akan tetapi bila sewaktu-waktu terjadi panas untuk waktu yang panjang misalnya sampai satu minggu akan membunuh tanaman baru, apalagi bila tidak ada sumber air untuk penyiraman.

Penanaman yang dilakukan pada kebun yang tidak dibakar, setidaknya rumput dan daun bambu yang sudah kering dapat dijadikan penutup permukaan tanah yang baru saja ditanami pohon albasia. Dengan demikian pengaruh panas yang tiba-tiba datang tidak sepatal seperti pada lahan yang dibuka sepenuhnya. Pembakaran semua sisa tanaman yang ada, selain tidak bisa menghemat air permukaan dan sudah barang tentu air tanah juga, membuat air permukaan menjadi semakin deras mengalir pada permukaan tanah. Untuk tanah dengan tingkat kemiringan yang terjal cara yang paling baik yaitu dengan mengembangkan sengkedan sehingga memungkinkan air tanah dan dedaunan tidak terbawa arus air yang deras. Cara lain yang pernah dilakukan oleh petani terdahulu dengan cara menanami tanaman penyengked seperti jenis petai cina dan Giant IPIL-IPIL. Pada lahan yang telah ditanami secara berlarik, secara bertahap dapat dipetak sesuai dengan kemiringan tanah.

Pertumbuhan albasia pada lahan yang tidak dibakar memang agak lambat pada tahap awal karena masih banyaknya akar dan ranting tanaman, akan tetapi sejalan dengan membusuknya akar dan dedaunan akan menjadi bahan organik pembantu pertumbuhan kayu.

Masa pertumbuhan yang paling rawan ketika mulai ditanam sampai ukuran tertentu. Pertumbuhan rumput rambat jauh lebih cepat dibandingkan dengan tanaman inti, sehingga perlu waktu ektra untuk memperhatikan tanaman yang baru ditanam.

Perbadingan pertumbuhan antara lahan yang dibersihkan sepenuhnya dengan lahan yang dilola dengan mempertimbangkan keberadaan humus dan air tanah jauh lebih berbeda. Untuk lahan dengan pemeliharaan yang seksama pertumbuhan dapat dilihat pesat setelah tanaman melewati masa kritis setelah besarnya melebihi ibu jari kaki.

Pemeliharaan utama selain menyiram, memupuk dan menghidarkan dari rumput yang merambat adalah mengurangi jumlah gulma yang ada sekitar tanaman. Tertutupnya tanaman inti dengan gulma membuat tanaman sulit berkembang bahkan mati

0 komentar:

Posting Komentar

beri komentar tentang postingan ini..
ATAU MUNGKUIN ANDA INGIN TUKERAN LINK JUGA SILAHKAN BERI TANGGAPAN DI BAWAH INI.